Rabu, 01 April 2015

Bagaimana Membuang Sial ?

Sial adalah satu kata untuk mengungkap ketidak beruntungan atau musibah yang berlangsung berulang-kali. Tiap-tiap orang pasti pernah mengalami hal sial dalam kehidupannya, semisal ban bocor walau sebenarnya tergesa-gesa, kehilangan, kecopetan, dagangan tak laris serta yang lain yang merugikan. Benarkah kesialan itu ada? Jawaban itu ada di dirimasing-masing. Apabila diri seseorang itu telah fokus bahwa dirinya itu senantiasa sial, maka sial betul-betul datang mencarinya.

Lalu bagaimanakah menyingkirkan kesialan? Satu diantaranya untuk menyingkirkan kesialan yaitu dengan “Memberi“. Mengapa memberi dapat menyingkirkan kesialan? Memberi tidaklah sebatas memberi. Di balik kata memberi, tersimpan suatu kemampuan yg tidak kita kira, tak kita sangka. Harta atau suatu hal yang sudah kita amalkan, jadi suatu hal yang baik itu bakal di kembalikan dengan berulang-kali lipat besarnya.

Mungkin saja beberapa orang menyampaikan Hoki. Tetapi, apabila kita cerna arti dari Hoki tersebut yaitu suatu hal yang dengan cara tak sengaja, tak disangka memberi suatu keuntungan pada seseorang. Sedang suatu hal kebaikan yang di kembalikan pada kita lantaran memberi bukanlah sebuah Hoki. Mengapa demikian? Lantaran Tuhan menyampaikan didalam Al-Qur’an, bahwa dengan berikan tidaklah kurangi harta atau kesenangan yang kita punyai, namun Allah bakal melipat gandakan nikmat yang telah kita punyai itu lewat cara yg tidak kita kira. Jadi satu kebaikan atau nikmat yang datang pada seorang lantaran seorang itu kerap beramal tidaklah hal yang kebetulan, tetapi hal yang telah diputuskan pada seseorang tersebut .

Demikian sebaliknya, orang yang kikir, pelit serta tidak ingin menolong orang lain walau sebenarnya seorang itu dapat, jadi yang didapat yaitu prasangka-prasangka jelek. Hawatir hartanya bakal hilang serta cuma memfikirkan bagaimanakah supaya hartanya bertambah dan selalu bertambah dengan beragam cara, tidak bisa bersukur serta pada akhirnya hanya akan membawa bencana untuk dirinya sendiri.

Banyak-banyaklah beramal dan memberi. Tetapi berikan dengan ikhlas tanpa ada mengharapkan imbalan. Jadi, apa yang sudah anda sebut dengan kesialan itu, tidak akan ada lagi. Berikan dengan ikhlas lantaran mau menolong beberapa orang yang lebih memerlukan dari pada kita, bukan memberi dengan menginginkan imbalan.